Sabtu, 22 September 2012

Keajaiban Masjid Kobe



Kobe Mosque merupakan masjid pertama di Jepang. Masjid ini dibangun tahun 1928 di Nakayamate Dori, Chuo-ku, Kobe yang berarti gerbang Tuhan. Tahun 1945, Jepang terlibat perang Dunia Kedua. penyerangan tentara Jepang atas pelabuhan Pearl Harbour di Amerika telah membuat pemerintah Amerika memutuskan untuk menjatuhkan bom atom pertama kali dalam sebuah peperangan.
Dan Jepang pun kalah. Dua kotanya, Nagasaki dan Hiroshima dibom Atom oleh Amerika. Saat itu, kota Kobe juga tidak ketinggalan menerima akibatnya. Boleh dibilang Kobe menjadi rata dengan tanah.


Ketika bangunan di sekitarnya hampir rata dengan tanah, Masjid Kobe tetap berdiri tegak. Masjid ini hanya mengalami keretakan pada dinding luar dan semua kaca jendelanya pecah. Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari ancaman bom, begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.

Gempa bumi besar Hanshin-Awaji merupakan gempa bumi terburuk di Jepang sejak Gempa bumi besar Kanto 1923 yang menelan korban jiwa 140.000 orang. Namun hingga kini masjid Kobe tetap berdiri kokoh dan tegak, seakan tidak tergoyahkan.

Kekokohan Masjid Kobe diuji lagi dengan Gempa Bumi paling dahsyat tahun 1995. Gempa ini sebenarnya bukan hanya menimpa Kobe saja, tapi juga kawasan sekitarnya seperti higashi Hyogo, Hyogo-ken Nanbu dan lainnya.

Sumber diatas saya kutip dari berita di tribunnews.com beberapa waktu lalu. Dan faktanya, ketika saya melihat dan sholat langsung di mesjid tersebut, memang tampak tidak ada apa-apanya sejak beberapa kejadian besar yang menerpanya.

Bangunan ini Mempunyai dua lantai, Disisi depan ada tanaman menjurus disisi kiri masjid. Tidak seperti di indonesia yang memiliki halaman yang luas, masjid ini hampir tidak memiliki halaman sama sekali, parkir kendaraan meminjam dari tanah kosong milik orang jepang di sebelah masjid.

Selama di jepang, saya sudah beberapa kali sholat jumat di sana. Karena cukup dekat dengan Osaka tempat saya tinggal, alternatif untuk beribadah di masjid cuma di kota kobe ini saja, lainnya cukup jauh seperti di tokyo dan nagoya.

Orang jepang paham betul kalau bangunan itu sangat unik. Keunikannya bukan hanya kekuatannya menahan serangan bom atau bencana, tetapi karena ritual yang menurut mereka “aneh”. Maklum mereka tak mengerti Islam, jadi kalau sholat jumat, pasti dipenuhi jamaah yang sholat disana, itu membuat mereka jadi terheran-heran plus terkagum-kagum.

Dan yang khas, disekitar masjid ada toko yang menjual produk berlabel halal. Penjualnya orang pakistan, menjual beberapa produk yang bisa umat muslim makan seperti daging, mi instan dan bumbu masakan. Kebanyakan dari yang dijualnya buatan indonesia yang di Impor langsung. Dia sudah belasan tahun berjualan di sana, dan ikut juga merasakan gempa kobe yang merusak tokonya. Bersama saudaranya dia mendiami kota kobe tersebut. Saudaranya juga tinggal tidak jauh dari sana, dan ikut menjadi pengurus masjid bersama orang timur tengah lainnya.

Menariknya, ketika saya sholat disana, khotbah jumat ada dua bahasa yang di pergunakan yaitu arab dan inggris saya tidak mengerti sama sekali isi khotbah tersebut, tapi kalau pakai bahasa jepang agak bisa di mengerti. Seharusnya, karena tinggal di jepang pergunakanlah bahasa jepang, sehari-hari juga orang timur tengah tersebut berbicara pakai bahasa jepang kok.

Kobe memang terkenal karena gempa yang sangat dasyhat beberapa tahun silam. Tapi dimata orang indonesia yang tinggal di daerah bawah, kobe terkenal karena masjidnya itu. Kalau kebetulan dapat hari libur pada hari jum’at, orang indonesia pasti ke kobe, sholat sekaligus belanja produk halal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar